Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengatakan, angka tersebut naik drastis sebesar 73,45 persen secara year-on-year (yoy).
Sementara itu, volume ekspor produk tersebut mencapai 143,26 ribu ton, atau tumbuh 71,16 persen yoy.
Senior Economist LPEI, Donda Sarah, dalam keterangannya di Jakarta, Senin 16 uni 2025 mengatakan, pencapaian tersebut menandai momentum di sektor minuman non-alkohol nasional di pasar global.
Ia optimis, tren pertumbuhan positif tersebut masih akan berlanjut pada beberapa tahun mendatang, yang didorong oleh permintaan yang masih kuat dari negara-negara mitra dagang.
Kenaikan ekspor produk air dan minuman non-alkohol memang sudah terjadi sejak tahun lalu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor untuk produk dengan kode HS 2201-2202 mencapai 164,21 juta Dolar AS atau sektiar Rp2,67 triliun pada 2024.
Volume ekspor juga menunjukkan penguatan yang solid, yakni pada 2024 volume ekspor mencapai 323,55 ribu ton, meningkat 27,95 persen secara tahunan (yoy).
"Filipina menjadi pasar terbesar dengan kontribusi 23,61 persen terhadap total ekspor tahun 2024, atau setara 38,77 juta Dolar AS, diikuti oleh Vietnam (12,76 persen setara 20,96 juta Dolar AS), Singapura (9,96 persen setara 16,35 juta Dolar AS), Malaysia (8,57 persen setara 14,08 juta Dolar AS) dan Timor Leste (7,23 persen setara 11,87 juta Dolar AS)," kata Donda.
BERITA TERKAIT: