Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Rill (IPR) Mei yang naik 2,6 persen secara tahunan (yoy) menjadi 234,0. Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 231,1.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengatakan kenaikan ini didorong oleh penjualan Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Makanan, Minuman, dan Tembakau, dan Subkelompok Sandang.
Namun secara bulanan, penjualan eceran pada Mei 2025 diprakirakan mencatat kontraksi sebesar 0,6 persen (mtm).
“Tidak sedalam kontraksi pada bulan sebelumnya (April 2025),” kata Ramdan, dalam keterangan resmi, Jumat 13 Juni 2025.
Menurut Ramdan, penjualan eceran April 2025 terkontraksi sebesar 5,1 persen (mtm), dipengaruhi oleh penurunan mayoritas kelompok barang seiring dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca-periode Ramadan dan HBKN Idulfitri.
Sementara, dalam sisi harga tekanan inflasi pada Juli dan Oktober 2025 diprakirakan kembali menurun.
Hal ini diindikasikan dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juli dan Oktober 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 141,9 dan 144,5, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 146,4 dan 153,1.
BERITA TERKAIT: