Mengutip
BBC, Rabu 11 Juni 2025, keputusan tersebut akan berdampak langsung pada lebih dari 500 karyawan yang akan dirumahkan.
Meski demikian, manajemen maskapai tersebut memastikan ratusan karyawannya akan mendapat dukungan hingga pesangon.
"Fokus kami adalah mendukung mereka melalui proses ini dan membantu mereka menemukan peran baru dalam industri ini," ujar Kepala Eksekutif Jetstar Group, Stephanie Tully.
Penutupan Jetstar Asia ini terjadi imbas tekanan berat yang dialami maskapai dalam beberapa waktu terakhir. Maskapai itu menanggung beban biaya pemasok yang meroket, tingginya biaya bandara, serta persaingan yang semakin sengit di kawasan Asia.
Maskapai yang sudah beroperasi lebih dari dua dekade itu bahkan diperkirakan menelan kerugian hingga 35 juta Dolar Australia (Rp370 miliar) pada tahun ini.
"Kami telah melihat beberapa biaya pemasok Jetstar Asia meningkat hingga 200 persen, yang telah mengubah basis biayanya secara material," kata Kepala Eksekutif Grup Qantas, Vanessa Hudson, dalam pernyataan terpisah.
Sebagai langkah transisi, Jetstar Asia akan menghentikan layanan secara bertahap selama tujuh minggu ke depan.
Penumpang yang terdampak akan mendapat informasi langsung oleh maskapai. Selain itu beberapa penumpang juga akan dialihkan ke penerbangan alternatif yang dioperasikan oleh maskapai di bawah Qantas Group, yang merupakan pemegang saham Jetstar Asia.
Sebanyak 16 rute penerbangan lintas Asia akan terdampak akibat penutupan ini, termasuk rute dari Singapura menuju sejumlah kota di Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
Namun demikian, pihak Qantas memastikan bahwa penghentian operasi Jetstar Asia tidak akan memengaruhi anak usaha lainnya, seperti Jetstar Airways yang berbasis di Australia dan Jetstar Japan.
Di balik penutupan Jetstar Asia, Qantas disebut akan mengalihkan dana segar senilai 325,9 juta Dolar AS untuk pembaruan armada pesawatnya.
Selain itu, 13 pesawat Jetstar Asia juga akan dikembalikan ke Australia dan Selandia Baru untuk mendukung rute-rute domestik dan regional.
Qantas, yang merupakan maskapai nasional Australia, tetap berkomitmen menyediakan layanan penerbangan berbiaya rendah ke kawasan Asia melalui Jetstar Airways, yang saat ini mengoperasikan rute ke Thailand, Indonesia, Jepang, dan destinasi lainnya.
Jetstar Asia pertama kali didirikan pada 2004 sebagai bagian dari strategi Qantas untuk masuk ke pasar penerbangan murah Asia. Namun seiring waktu, Jetstar Asia harus bersaing ketat dengan maskapai-maskapai lain seperti AirAsia dan Scoot yang makin agresif menguasai pasar.
BERITA TERKAIT: