Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), cadev itu tidak berubah dari posisi bulan sebelumnya atau pada April 2025.
Mengutip data
Bloomberg, nilai tukar (kurs) Rupiah ditutup Rp16.275 per Dolar AS sore ini. Mata uang Garuda itu menguat 16 poin atau 0,10 persen dari perdagangan sebelumnya.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Andry Asmoro mengatakan, penguatan ini terjadi seiring dengan sentimen pasar global yang mulai membaik, menyusul dialog baru antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk meredakan ketegangan perang dagang.
"Pembicaraan ini telah membantu meredakan kekhawatiran di pasar global dan memulihkan sebagian kepercayaan di pasar," kata Andry dalam riset hariannya, Selasa sore, 10 Juni 2025.
Menurut Andry, pergeseran sentimen global ini dapat membuat aliran modal asing kembali masuk ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia.
"Seiring meredanya tekanan eksternal, Rupiah dapat memperoleh manfaat dari posisi investor yang lebih baik, sementara tekanan pada cadangan devisa kemungkinan akan mereda," jelasnya.
Adapun data terbaru menunjukkan bahwa Rupiah hanya terdepresiasi sekitar 1 persen hingga hari ini yang mencerminkan pemulihan pada kondisi pasar keuangan RI.
"Kondisi ini menandai pemulihan yang signifikan dari depresiasi hingga 4 persen pada awal tahun ini," tandasnya.
BERITA TERKAIT: