HHT adalah ruang pamer sekaligus kantor perwakilan permanen bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) Indonesia di Jepang.
Sebanyak sembilan kelompok UMK binaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah tergabung dalam House of Handicraft Indonesia in Tokyo, dengan menampilkan produk kerajinan unggulannya.
Mereka adalah PT Ralio Selesa International, PT Amertha Manunggal Mesari, OEMANKA (OMK), Keboen Keyang Pottery, dan PT Namira Ecoprint Indonesia.
Berikutnya D’Stories Indonesia, Winddam, Rajutarie serta Emma Little Things yang mengangkat kerajinan berbasis manik dan sulam.
Keterlibatan UMK dalam House of Handicraft Indonesia in Tokyo merupakan bagian dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, Gedor Ekspor yang fokus pada pemberdayaan UKM untuk bisa ekspor.
“Kami berharap langkah ini dapat mempercepat proses go global para pelaku UMK dan sekaligus memperkuat ekosistem industri kreatif nasional,” kata Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman dalam keterangannya, dikutip Sabtu 17 Mei 2025.
House of Handicraft Indonesia in Tokyo dirancang sebagai pusat promosi dan pemasaran produk kerajinan tangan Indonesia untuk menjangkau konsumen Jepang dan pasar global.
Produk-produk yang dipamerkan di House of Handicraft Indonesia in Tokyo juga tersedia secara online melalui situs handicraft group dalam Bahasa Jepang.
Departemen Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Febrianto Zenny berharap, melalui Program Gedor Ekspor, lebih banyak UMK Indonesia dapat bergabung dan memanfaatkan House of Handicraft Indonesia in Tokyo sebagai gerbang menuju pasar internasional.
“Inisiatif ini akan menjadi pijakan penting dalam memperkuat posisi industri kerajinan Indonesia di mata dunia,” kata Febrianto.
BERITA TERKAIT: