Keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu 30 April 2024.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo mengatakan, RUPST telah memberi mandat penuh kepada manajemen untuk mempersiapkan langkah menuju IPO guna memperluas partisipasi publik.
"RUPST memberikan kewenangan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk segala penyesuaian dan persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana IPO, termasuk melakukan kajian secara komprehensif. Dengan tetap memperhatikan kondisi perekonomian domestik maupun global, serta kondisi pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis 1 Mei 2025.
Tak hanya restu untuk melantai di bursa, RUPST juga menyepakati tambahan modal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp2,19 miliar. Dana itu berasal dari kredit hapus buku bekas BPPN dan bakal dicatat sebagai setoran modal Pemprov DKI kepada Perseroan.
Dengan suntikan modal tersebut, modal disetor Bank DKI naik tipis dari sebelumnya Rp6,577 triliun menjadi Rp6,579 triliun. Sementara sisa Rp760,17 ribu dibukukan dalam Cadangan Umum Perseroan.
Langkah serius menuju IPO ini juga terlihat dari penyegaran manajemen. RUPST menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan. Seluruh perubahan tersebut telah dikonsultasikan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BERITA TERKAIT: