Petra Life Catat Rekor Premi Bruto hingga Rp1,25 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 21 April 2025, 19:34 WIB
Petra Life Catat Rekor Premi Bruto hingga Rp1,25 Triliun
Direktur Utama Perta Life Insurance, Hanindio W. Hadi/Ist
rmol news logo Petra Life Insurance mencatatkan premi bruto paling besar, sepanjang perusahaan asuransi itu berdiri.

Direktur Utama Perta Life Insurance, Hanindio W. Hadi menjelaskan hal itu dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin, 21 April 2025.

Dia menjelaskan, rekor yang dicapainya merupakan hasil kerja yang menggunakan strategi efektif jangka panjang, dan telah dijalankan secara disiplin sejak tahun 2020.

"Transformasi bukan sekadar program, tetapi sudah menjadi DNA kami. Melalui tata kelola yang kuat, ketepatan eksekusi strategi, dan kolaborasi di seluruh lapisan organisasi, kami berhasil mengubah profil keuangan," ujar Hanindio.

Dia menjelaskan, tahun 2024 menjadi tahun yang membanggakan bagi Petra Life Insurance, karena pihaknya  membukukan premi bruto sebesar Rp1,252 triliun.

"Ini angka tertinggi dalam sejarah perusahaan," katanya. 

Hanindio mengungkapkan, pertumbuhan tersebut mencerminkan kenaikan 38,73 persen dibandingkan realisasi 2023, dan melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024 sebesar 15,16 persen.

"Laba bersih perusahaan juga menembus angka Rp 97,18 miliar, tumbuh 1,09 persen secara tahunan dan 15,16 persen di atas target RKAP," jelas dia.

Dari sisi kesehatan finansial, Hanindio menyebutkan Risk Based Capital (RBC) Perta Life Insurance mencapai 359,66 persen, atau termasuk angka tertinggi sepanjang sejarah perusahaan dan jauh melampaui batas minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.

"Efisiensi biaya juga mencapai titik optimal, dengan rasio biaya operasional terhadap pendapatan premi (BOPO) sebesar 12,34 persen, turun dari 13,45 persen di 2023 dan menjadi rasio terendah dalam lebih dari satu dekade terakhir," urainya.

Lebih lanjut, dari sisi pengembangan pasar PertaLife sukses menyeimbangkan kontribusi antara captive dan non-captive market.

Hanindio mencatat kanal distribusi non-captive tumbuh pesat sebesar 323,77 persen dibanding tahun sebelumnya, serta peningkatan pada Executive Severance dan MAPS.

"Kami akan terus menyasar peluang strategis di luar captive market dan mengembangkan produk sesuai kebutuhan institusional," tambah Direktur Pemasaran PertaLife Insurance, Martino Faishal Saud.

"Asuransi kesehatan untuk Pertamina Upstream adalah contoh konkret dari positioning kami dalam ekosistem BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA