Hal ini disampaikan Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, dalam kunjungannya ke PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (PLTU Tanjung Lalang) yang dikelola oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), anak perusahaan hasil kerjasama strategis antara PT Bukit Asam Tbk dan China Huadian Group.
Dalam kunjungan ini, Maroef bersama Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail serta jajaran Dewan Komisaris dan Direksi dari MIND ID dan Bukit Asam.
Dia menyampaikan PLTU Tanjung Lalang kelolaan HBAP memiliki kapasitas 2x660 MW, dan saat ini masih beroperasi pada tingkat utilisasi sekitar 50 persen.
"Kita harus punya target yang besar, dan kami percaya Bukit Asam bersama Huadian Group mampu mewujudkannya,” ujar Maroef dalam keterangan tertulis, Kamis 10 April 2025.
Tak hanya unggul dalam kapasitas, pembangkit listrik ini juga mencerminkan standar tinggi dalam pengelolaan lingkungan.
PLTU ini telah dilengkapi dengan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) yang mampu menekan emisi gas buang di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah, menjadikannya salah satu pembangkit listrik berbasis batubara paling ramah lingkungan di kawasan.
“PLTU MT Sumsel-8 ini adalah salah satu pembangkit listrik mulut tambang terbesar di Asia Tenggara. Kami bangga bahwa operasionalnya telah menggunakan teknologi rendah emisi yang mendukung prinsip keberlanjutan,” kata Maroef.
Maroef menegaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari strategi besar MIND ID dalam mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam nasional.
Melalui Bukit Asam, Grup MIND ID saat ini mengelola total sumber daya batu bara sebesar 5,8 miliar ton, dengan cadangan sebesar 2,9 miliar ton.
“Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dalam mewujudkan kemandirian energi sebagai fondasi kedaulatan bangsa,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: