VP Corporate Communication, Fadjar Djoko Santoso, saat press conference di Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis 27 Maret 2025, menyampaikan bahwa hingga periode 26 Maret 2025 telah dilakukan pengecekan kualitas dan terra di 6.198 SPBU yang dioperasikan oleh Pertamina.
“Kami sudah melakukan uji kualitas dan tera sebanyak 6.198 SPBU atau sekitar 79 persen dari total 7.842 SPBU yang dioperasikan oleh Pertamina. Tidak hanya itu, Pertamina juga melakukan uji sampel BBM untuk memastikan kualitas produk yang dijual kepada masyarakat,” terang Fadjar.
Uji sampel kualitas BBM atau uji RON dilakukan di 349 SPBU yang tersebar di 8 Marketing Operation Region, dari Sumatera bagian utara hingga Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Uji kualitas RON dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), dan laboratorium di Fuel Terminal BBM Pertamina.
Fadjar menuturkan, hasil dari uji sampel tersebut menghasilkan angka rata-rata yakni Pertalite di 90,4; Pertamax di 92,37; Pertamax Green di 97,32; dan Pertamax Turbo di 98,33.
“Dari keseluruhan sampel yang sudah diuji oleh Lemigas maupun di Integrated Terminal BBM Pertamina, hasilnya sudah
on spec, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah,” jelas Fadjar.
Lebih lanjut Fadjar menjelaskan, ada beberapa aspek yang secara rutin dilakukan pengujian di SPBU oleh Pertamina. Di antaranya aspek
compliance, yakni pengecekan CCTV, memastikan pembeli tepat sasaran berdasarkan QR code dan juga nomor polisi kendaraan.
Kemudian kedua, aspek
quality and quantity, uji terra nozzle, kemudian dari warna BBM tidak ada water content, uji volume dan densitas.
Ketiga adalah aspek
services, memastikan layanan dari petugas SPBU sesuai standar, fasilitas umum, dan juga retail di SPBU-SPBU Pertamina.
Keempat adalah aspek
Health, Safety, Security and Environment (HSSE), yaitu dengan memastikan ketersediaan alat pemadam api ringan, serta mengingatkan konsumen untuk mematikan mesin pada saat pengisian.
“Terakhir adalah aspek ketahanan stok. Jadi kita juga memastikan stok BBM tercukupi, kemudian ada juga notifikasi apabila stok di SPBU mulai menipis,” papar Fadjar.
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
BERITA TERKAIT: