Presiden AS Donald Trump pada Februari telah memerintahkan Departemen Perdagangan untuk membuka penyelidikan terhadap potensi tarif tembaga dan menyerahkan laporan dalam waktu 270 hari.
Sumber yang dikutip
Bloomberg mengatakan laporan itu diperkirakan akan selesai lebih cepat.
"Pemerintah sedang melanjutkan peninjauan tersebut dengan cepat, dan kesimpulannya bisa saja diperoleh jauh sebelum batas waktu 270 hari," kata sumber yang mengetahui proses tersebut.
Pada Februari lalu, Peter Navarro, penasihat perdagangan Gedung Putih, mengatakan penyelidikan akan segera dilakukan.
"Kalian akan melihat Sekretaris Perdagangan yang baru, Howard Lutnick, bekerja secepat mungkin untuk mendapatkan hasil investigasi dan menyerahkannya kepada presiden agar bisa segera ditindaklanjuti," kata Navarro.
Trump mengancam akan memberlakukan bea masuk hingga 25 persen pada semua impor tembaga, sebuah langkah yang dapat mengganggu pasar global untuk salah satu logam yang paling banyak digunakan di dunia, yang digunakan dalam berbagai industri dan produk teknologi.
Belum ada komentar apapun dari Gedung Putih mengenai percepatan rencana pemberlakuan tarif tersebut.
BERITA TERKAIT: