Analis mengatakan, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah memicu permintaan untuk aset safe haven.
"Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah - saat Israel melancarkan serangan militer terhadap target Hamas di Gaza, yang mengancam akan merusak gencatan senjata - menyuntikkan permintaan baru ke emas," kata Nicky Shiels, Head of Metals Strategy MKS PAMP SA, dikutip dari
Reuters.
Emas spot melesat 1,13 persen menjadi 3.034,38 Dolar AS per ons pada penutupan perdagangan Selasa 18 Maret 2025, setelah mencapai puncaknya di 3.038,26 Dolar AS per ons.
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 1,2 persen menjadi 3.040,80 Dolar AS per ons.
Serangan udara Israel menewaskan lebih dari 400 orang di Gaza, mengancam gencatan senjata selama dua bulan.
Presiden AS Donald Trump meluncurkan serangkaian rencana tarif Amerika, termasuk bea masuk flat sebesar 25 persen untuk baja dan aluminium yang mulai berlaku Februari, serta tarif timbal balik dan sektoral yang katanya akan diberlakukan pada 2 April.
Trader memperkirakan the Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, dan melihat peluang penurunan suku bunga pada pertemuan Juni.
Perak naik 0,4 persen menjadi 33,96 Dolar AS per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak akhir Oktober.
Platinum turun 0,1 persen menjadi 999,15 Dolar AS dan Paladium stabil di posisi 965,56 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: