Dalam data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin 17 Maret 2025, realisasi itu turun 0,38 miliar Dolar AS dibandingkan surplus Januari 2025.
Meski demikian, Plt Kepala BPS Amalia Adiniggar Widyasanti mengatakan surplus ini melanjutkan tren 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
"Angka ini (surplus 3,12 miliar Dolar AS) lebih rendah dibandingkan surplus bulan sebelumnya (Januari 2025), tetapi lebih tinggi dibandingkan surplus Februari 2024," katanya dalam konferensi pers.
Dalam laporannya, Amalia mengatakan surplus neraca dagang RI ditopang oleh sektor nonmigas sebesar 4,84 miliar Dolar, dengan komoditas utama yang menyumbang antara lain bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja.
Adapun eskpor Indonesia sepanjang Februari 2025 tercatat 21,98 miliar Dolar AS, atau naik 2,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara untuk nilai impor RI tercatat sebesar 18,86 miliar Dolar AS, atau naik 5,18 persen dibandingkan Januari 2025.
BERITA TERKAIT: