Presiden Direktur HERO, Hadrianus Wahyu Trikusumo, menyatakan kinerja keuangan didorong oleh pertumbuhan penjualan dan peningkatan laba dari bisnis Guardian dengan mencatatkan kenaikan penjualan dan laba dua digit. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan premium dan destinasi wisata, serta optimasi produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Sebaliknya, bisnis IKEA masih mengalami tekanan akibat penurunan permintaan furnitur rumah tangga.
Untuk rugi tahun berjalan atau rugi bersih, tercatat sebesar Rp5,58 miliar. Rugi ini berhasil ditekan hingga 95,77 persen dari yang sebelumnya sebesar Rp132,16 miliar pada 2023.
"Kerugian dari operasi yang dilanjutkan menyempit menjadi Rp 146 miliar, jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 431 miliar pada 2023," terang manajemen HERO, dikutip Senin 17 Maret 2025.
Di 2024, HERO melepas empat bisnis noninti untuk memperkuat kinerja keuangan. Salah satunya melepas Hero Supermarket kepada entitas afiliasi, PT Hero Retail Nusantara senilai Rp135 miliar. Proses divestasi sekaligus berbagai efisiensi yang diterapkan berdampak pada pengurangan hampir 700 karyawan, sehingga jumlah karyawan tetap yang bekerja di grup perusahaan menjadi 4.176 orang.
"Penjualan empat properti non-inti sepanjang tahun turut berkontribusi pada penguatan kondisi keuangan perusahaan," ujar manajemen HERO.
Bisnis kesehatan dan kecantikan diperkirakan akan terus menjadi sektor andalan perseroan.
BERITA TERKAIT: