Terkait hal itu, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) menghadirkan solusi berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kelancaran arus barang di pelabuhan.
Direktur Komersial dan Teknik SPSL, Ruri I. Rachmaputri, mengatakan, kunci utama dalam meningkatkan efisiensi layanan logistik adalah sinergi dan kolaborasi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan.
"Sebagai bagian dari ekosistem logistik, kami berkomitmen menghadirkan solusi inovatif berbasis teknologi untuk memperlancar arus barang di pelabuhan,” ujarnya dalam acara diskusi yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI/ILFA) Jawa Timur, di Kantor Terminal Petikemas Surabaya, dikutip Rabu 5 Maret 2025.
Berbagai tantangan operasional logistik menjadi perhatian utama di dalam sesi diskusi, termasuk peningkatan sistem invoicing, optimalisasi penerapan Verified Gross Mass (VGM), solusi atas kemacetan, hingga optimalisasi keamanan dan efisiensi alat pemindai peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak.
Selain itu, layanan operasional selama Ramadan dan Hari Raya juga turut dibahas untuk memastikan kelancaran arus barang di pelabuhan.
Terkait dengan alat pemindai peti kemas, Ruri menjelaskan bahwa teknologi ini telah mencapai tahap Commissioning Internal di Terminal Peti Kemas Surabaya dan saat ini tengah menunggu jadwal kunjungan BAPETEN serta evaluasi dari Kementerian Perhubungan.
“Dengan adanya alat ini, pemeriksaan peti kemas dapat dilakukan lebih cepat, akurat, dan transparan sehingga mendukung kelancaran arus logistik di pelabuhan,” ujar Ruri.
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, Dwiyanto Wahyudi menjelaskan, bahwa di Pelabuhan Tanjung Perak sebelumnya telah terdapat alat pemindai peti kemas milik pemerintah dimana ditegaskan melalui PMK 109 Tahun 2020 bahwa tempat penimbunan sementara wajib menyediakan sarana dan prasarana yang salah satunya adalah alat pemindai peti kemas.
“Kami bersyukur atas progress implementasi penambahan alat pemindai petikemas yang diinfokan oleh Pelindo Solusi Logistik (SPSL). Kami dari Bea Cukai sangat support mengikuti dinamika, semoga dalam waktu dekat bisa segera utilisasi,” ujar Dwiyanto.
Senada, Ketua DPW ALFI/ILFA Jawa Timur Sebastian Wibisono mengatakan, ALFI mendukung program pemerintah terkait alat pemindai peti kemas X-Ray ini.
Menurutnya, teknologi ini akan membawa manfaat besar bagi efisiensi logistik di pelabuhan.
“Kita perlu melihat dari sisi manfaat jangka panjang, bukan hanya dari besaran investasi. Diharapkan diskusi seperti ini terus dilakukan agar tercipta solusi konkret bagi tantangan logistik di Indonesia,” katanya.
SPSL sebagai salah satu Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo, terus berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi di sektor kepelabuhanan dan logistik. Dengan teknologi ini, proses pemeriksaan petikemas menjadi lebih akurat, cepat, dan transparan.
BERITA TERKAIT: