Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia Bidik Pengelolaan Sampah Plastik Lewat Proyek Internasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Jumat, 14 Februari 2025, 00:58 WIB
Indonesia Bidik Pengelolaan Sampah Plastik Lewat Proyek Internasional
enteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut menyaksikan penandatanganan Perjanjian Pendanaan Proyek Pengelolaan Sampah antara Clean Rivers dan Project STOP pada Rabu, 12 Februari 2025/Ist
rmol news logo Dalam rangkaian kunjungan kerjanya menghadiri World Governments Summit 2025 di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut menyaksikan penandatanganan Perjanjian Pendanaan Proyek Pengelolaan Sampah antara Clean Rivers dan Project STOP pada Rabu, 12 Februari 2025.
 
Penandatanganan perjanjian pendanaan tersebut merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Penanganan Kebocoran Sampah Plastik ke Laut di Indonesia yang telah ditandatangani pada tanggal 23 April 2024. 

Penandatanganan perjanjian pendanaan tersebut menandai komitmen bersama dalam pengelolaan sampah plastik, khususnya untuk mengurangi kebocoran sampah ke laut di Indonesia. 

Project STOP adalah inisiatif yang fokus pada pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan yang berbasis pada pencegahan kebocoran sampah ke lingkungan, khususnya ke laut. Dalam proyek ini, UNDP dan Clean Rivers bekerja sama untuk menghadirkan solusi inovatif yang melibatkan komunitas lokal dan kolaborasi antar sektor.

Proyek ini adalah inisiatif yang didanai oleh UNDP dan Clean Rivers dengan total bantuan sebesar 4,5 juta dolar AS, yang akan dilaksanakan selama dua tahun, sampai dengan 31 Juli 2027. Melalui proyek ini, diharapkan akan tercipta solusi nyata dalam pengelolaan sampah plastik, khususnya di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.

Menko Perekonomian menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah maju yang sangat penting dalam upaya Indonesia untuk mengurangi sampah plastik, khususnya di perairan Indonesia. 

“Kerja sama ini tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga masyarakat dan sektor swasta, yang semuanya memiliki peran penting dalam menciptakan solusi jangka panjang bagi tantangan lingkungan kita,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangannya, Kamis, 13 Februari 2025.

Dengan adanya komitmen tersebut, Indonesia terus memperkuat upaya mengatasi permasalahan sampah plastik, yang menjadi ancaman serius bagi kelestarian lingkungan, sekaligus berperan aktif dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

Penandatanganan perjanjian ini adalah wujud nyata dari sinergi internasional yang solid, yang mengedepankan keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan Indonesia menjadi lebih bersih, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan di masa depan.

Hadir dalam penandatanganan MoU tersebut, Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan PEA Amna bint Abdullah Al Dahak, Chairman of the Board Clean Rivers Saeed Al Zaabi, dan Vice President Middle East Borealis Thomas Boesen.

Turut mendamping Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan pada Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab, Husin Bagis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA