Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Produksi Padi Diprediksi Naik 50 Persen Selama Tiga Bulan Berturut-turut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 30 Januari 2025, 16:36 WIB
Produksi Padi Diprediksi Naik 50 Persen Selama Tiga Bulan Berturut-turut
Ilustrasi/Net
rmol news logo Produksi padi pada Januari-Maret 2025 diprediksi naik hingga 50 persen. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan, data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada Januari 2025 produksi padi naik 50 persen dibanding dengan tahun lalu dan diprediksi naik 49 persen pada Februari serta 51 persen di Maret 2025.

"Tiga bulan berturut-turut, moga-moga di April juga baik. Itu angka sementara," ujar Amran dalam jumpa pers di kantor Kementan, Jakarta, Kamis 30 Januari 2025.

Mentan mengatakan, data yang dimiliki oleh BPS sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Menurutnya, seiring dengan jumlah produksi padi yang naik, maka harga beras yang diterima masyarakat juga menjadi turun.

Saat ini harga gabah di sebagian besar provinsi seluruh Indonesia berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), yakni Rp6.500.

"Harga beras, masih ingat, average di Januari, Februari tahun 2024, masih ingat, itu bahkan antri membeli beras dan di kala waktu itu, harga rata-rata Rp15.000 lebih, sekarang Rp12.000 lebih. Jadi sudah dua fakta lapangan menunjukkan bahwa linier angka BPS yang diberikan," kata Amran.

Ia juga menegaskan, yang boleh mengeluarkan data pertanian adalah BPS. Untuk itu ia mengingatkan kepada jajarannya agar tidak mengeluarkan data terkait pertanian.

Kementan dan BPS sepakat bahwa data pertanian akan dikeluarkan melalui satu “pintu”, yakni dari BPS. 

Hal ini agar tidak terjadi simpang siur dan polemik. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA