Dikutip dari
Reuters, minyak mentah Brent ditutup naik 41 sen atau 0,53 Dolar AS, menjadi 77,49 Dolar AS per barel, pada perdagangan Selasa 28 Jnuari 2025 atau Rabu WIB.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 60 sen atau 0,82 persen, pada 73,77 Dolar AS.
Perbaikan harga minyak terjadi setelah Gedung Putih menegaskan kembali rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif pada impor Kanada dan Meksiko minggu ini, sambil mempertimbangkan tarif baru terhadap China.
"Komentar Trump tentang tarif membuat pasar gelisah," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group.
Tarif tersebut, menurutnya, dapat mengganggu aliran produk energi melintasi perbatasan AS dengan Kanada dan Meksiko.
Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia, pada hari Senin melaporkan adanya kontraksi tak terduga dalam aktivitas manufaktur bulan Januari, sehingga menekan harga minyak.
"Nada kehati-hatian umum dalam lingkungan risiko, ditambah dengan angka PMI Tiongkok yang lebih lemah yang menimbulkan keraguan lebih lanjut pada prospek permintaan minyak Tiongkok, dapat menjadi penghambat harga minyak," kata analis IG Yeap Jun Rong.
BERITA TERKAIT: