Dikutip dari
Reuters, emas spot anjlok 1,3 persen menjadi 2.736,75 Dolar AS per ons, Senin 27 Januari 2025 atau Selasa WIB.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,5 persen lebih rendah menjadi 2.738,40 Dolar AS per ons.
Investor terus mengamat pergerakan pasar untuk menghindari risiko (risk-averse) di seluruh kelas aset lainnya, dengan imbal hasil US Treasury jatuh ke level terendah dalam tiga minggu.
Analis mengatakan, aksi jual sangat didorong oleh pasar ekuitas secara luas, bukan hanya suku bunga atau mata uang normal.
"Beberapa orang mungkin perlu menciptakan likuiditas di pasar dan mungkin beberapa saham yang mereka andalkan atau yang memiliki margin mengalami pergerakan besar, jadi saya pikir ini masalah likuiditas dan emas dijual bersama dengan aset berisiko lainnya," kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies TD Securities.
Pejabat Federal Reserve akan bertemu besok untuk membahas kebijakan terkait suku bunga.
Perak spot jatuh 1,7 persen menjadi 30,10 Dolar AS per ons, setelah mencatat kenaikan 0,9 persen minggu lalu.
Paladium turun 2,9 persen menjadi 959 Dolar AS per ons. Sedangkan Platinum turun 0,3 persen menjadi 945,80 Dolar AS per ons.
BERITA TERKAIT: