Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel-Hamas Damai, Rupiah Terpukul, IHSG Positif di 7.107

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-5'>ADE MULYANA</a>
OLEH: ADE MULYANA
  • Kamis, 16 Januari 2025, 16:37 WIB
Israel-Hamas Damai, Rupiah Terpukul, IHSG Positif di 7.107
Trump bersama PM Netanyahu (Foto: theguardian.com)
KERAGUAN di bursa Wall Street pudar, aksi akumulasi berlangsung meriah, dan indeks akhirnya terangkat tajam dalam menutup sesi perdagangan pertengahan pekan ini, Rabu 15 Januari 2025. Laporan menyebutkan, rilis kinerja inflasi AS yang kali ini menjadi penopang tumbuhnya optimisme pelaku pasar. Laporan yang dirilis menunjukkan, inflasi AS untuk Desember lalu yang mencapai 0,4 persen dan secara tahunan berada di kisaran 2,9 persen alias sesuai dengan ekspektasi investor.

Akibat dari rilis data tersebut, pelaku pasar untuk sementara mampu menepis pesimisme yang sebelumnya bergelayut dari rangkaian rilis data Indeks Harga produsen dan ketenaga kerjaan. Aksi akumulasi akhirnya berlangsung dengan kukuh dan sangat meyakinkan. Penilaian pelaku pasar kini mencoba beralih bahwa The Fed masih mungkin memberikan kejutan yang diharapkan. Ekspektasi dan optimisme ini kemudian menghantarkan lonjakan Indeks secara tajam.

Indeks DJIA menutup sesi dengan naik tajam 1,65 persen di 43.221,55, sementara indeks S&P500 melambung curam 1,83 persen di 5.949,91 dan indeks Nasdaq melompat fantastis 2,45 persen di 19.511,23. Pantauan dari jalannya sesi perdagangan menunjukkan, investor yang juga mendapatkan kabar positif dari perkembangan geopolitik di kawasan konflik Timur-Tengah. Laporan lebih jauh menyebutkan, tekanan yang dilakukan oleh tim dari pihak Presiden terpilih AS Donald Trump pada pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan pihak Hamas.

Sesi perdagangan yang positif di Wall Street ini kemudian menjadi bekal berharga bagi sesi perdagangan hari keempat pekan ini di Asia, Kamis 16 January 2025. Berpadu dengan sejumlah sentimen regional yang tersedia, seluruh Indeks di Asia akhirnya mencetak gerak positif yang bervariasi namun cenderung tajam. Kinerja Indeks bahkan terpantau konsisten menjejak zona penguatan signifikan.

Hingga sesi perdagangan ditutup, Indeks Nikkei (Jepang) naik moderat 0,33 persen di 38.572,6, sedang indeks KOSPI (Korea Selatan) melonjak tajam 1,23 persen di 2.527,49 dan Indeks ASX200 (Australia) melambung curam 1,38 persen di 8.327,0. Kepungan sentimen positif di bursa regional dan Wall Street ini kemudian dimaksimalkan oleh pelaku pasar di bursa saham Indonesia hingga mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih tinggi usai melonjak tajam di sesi perdagangan kemarin.

Pelaku pasar di Jakarta terkesan berupayaemupus pesimisme yang telah meruntuhkan IHSG dalam beberapa hari dan bahkan pekan sesi perdagangan sebelumnya. Laporan juga menunjukkan, investor yang melanjutkan apresiasi pada langkah Bank Sentral, BI yang menurunkan suku bunga untuk kini berada di kisaran 5,75 persen pada pertemuan pimpinan kemarin.

Kombinasi dari sentimen eksternal dan domestik yang sangat positif tersebut kemudian menghadirkan optimisme yang kian kukuh. IHSG akhirnya melonjak gembira dan memperlihatkan kinerja konsisten di zona penguatan tajam di sepanjang sesi hari ini. IHSG kemudian menutup sesi dengan melonjak 0,39 persen di 7.107,51 dengan sempat menginjak titik tertingginya di posisi 7.190,61 yang sekaligus jauh menembus level psikologis nya di 7.100.

Kinerja moncer IHSG juga tercermin dengan meyakinkan pada saham-saham unggulan. Pantauan lebih rinci menunjukkan, sejumlah besar saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan kembali melompat tajam, seperti: BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, ADRO, UNTR, ICBP dan PTBA. Sedang BBCA, TLKM, ASII, INDF dan PGAS menutup sesi di zona merah.

Saham Bank BRI Kembali Melesat

Sesi perdagangan kali ini juga diwarnai dengan gerak naik tajam saham Bank BUMN terkemuka, PT Bank BRI. Saham yang diperdagangkan dengan kode BBRI tersebut terpantau kembali konsisten menapak zona penguatan tajam di sepanjang sesi hari ini. Tinjauan RMOL menunjukkan,lonjakan tajam BBRI kali ini sebagai yang kedua setelah melambung fantastis di sesi perdagangan kemarin.

BBRI menutup sesi hari ini dengan bertengger di kisaran Rp4.160 setelah melonjak tajam 1,71 persen. Lonjakan tajam yang berlanjut pada BBRI kini membuka harapan cerah di kalangan investor, mengingat penurunan BBRI telah dinilai terlalu berlebihan dalam beberapa pekan terakhir. Harga BBRI yang sempat mencetak titik terlemahnya di kisaran Rp3.800 pada sesi Selasa lalu dinilai sudah mulai terlalu murah oleh sebagian investor.

Rupiah Kembali Terpukul

Sentimen positif di bursa saham Indonesia terkesan berkebalikan dengan situasi di pasar uang. Pantauan menunjukkan, pelaku pasar yang justru semakin kesulitan bangkit optimis menyusul keputusan Bank Sentral, BI yang memangkas suku bunga pada sesi perdagangan kemarin.

Minimnya sentimen domestik dalam sesi perdagangan hari ini, kian mengukuhkan pelaku pasar untuk kembali memerosokkan Rupiah. Rupiah terpantau konsisten menjejak zona pelemahan di sepanjang sesi hari ini. Hingga ulasan ini disunting, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp16.355 per Dolar AS atau merosot 0,25 persen.

Laporan juga menunjukkan, kinerja mata uang Asia yang cenderung kompak menjejak zona pelemahan terbatas hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung. Mata uang Peso Filipina, hingga sore ini tercatat menjadi satu-satunya di Asia yang mampu mencoba bertahan di zona penguatan tipis namun rentan untuk kembali terseret di zona merah.rmol news logo article
EDITOR: ADE MULYANA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA