Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi perkembangan ekonomi nasional, mulai dari tingginya volatilitas harga komoditas, meningkatnya suku bunga, kendala rantai pasok global, hingga kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim.
”Ekonomi Indonesia pada tahun 2025 mudah-mudahan bisa dipertahankan sekitar 5,2 persen," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Januari 2025.
Pemerintah optimis ekonomi nasional bisa berkembang melalui berbagai kebijakan yang akan dijalankan. Merujuk tahun 2024, pemerintah sukses membuat beberapa program jelang Natal, seperti Nasional Hari Belanja Online atau Harbolnas, Belanja di Indonesia Aja (BINA), program diskon, dan program stabilisasi harga pangan.
Berbagai program akhir tahun itu mampu mencapai target impresif, seperti Harbolnas yang mencapai Rp31,2 triliun. Nilai ini meningkat sebesar 21,4 persen dari tahun 2023, transaksi BINA mencapai Rp25,4 triliun atau meningkat 15,5 persen dari 2023, serta transaksi EPIC Sale mencapai Rp14,9 triliun atau meningkat 14,9 persen dari tahun 2023.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan agar tetap berlanjut, pemerintah telah mengeluarkan berbagai paket stimulus ekonomi yang telah dirilis di akhir tahun 2024 lalu.
Ke depan, Airlangga menyebut Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan pertumbuhan ekonomi di angka 8 persen dengan mengoptimalkan berbagai sektor potensial.
”Perjalanan kita meraih pertumbuhan 8 persen dalam 5 tahun ke depan dan visi Indonesia Emas 2045 memerlukan komitmen bersama. Dengan kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kita dapat mengubah berbagai tantangan menjadi peluang,” pungkas Airlangga.
BERITA TERKAIT: