UMKM juga berkontribusi terhadap ekspor nasional mencapai 15,7 persen dari total ekspor. Peran UMKM terhadap perekonomian nasional makin kuat di 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo telah dilakukan inisiatif hapus utang dan hapus tagih sebagai keberpihakan kepada UMKM. Ini komitmen pemerintah kepada masyarakat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Kabupaten Tangerang, Kamis, 30 Januari 2025.
Menko Airlangga juga menuturkan, pemerintah akan memberikan subsidi bunga hingga 5 persen bagi kredit investasi yang diambil pelaku UMKM di sektor padat karya, seperti tekstil maupun garmen, alas kaki, makanan-minuman, furnitur, dan lain-lain.
Hal ini menjadi kesempatan bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk ekspor.
Sebagai bentuk dukungan ekspor oleh UMKM, pemerintah telah memiliki berbagai strategi, antara lain membentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional termasuk untuk UMKM, kemudian mendukung dari sisi pembiayaan semisal pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR), PNM Mekaar, dan PNM Ulaam.
Pemerintah juga memberikan penugasan khusus kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) yang menyediakan kebutuhan modal kerja khusus ekspor, serta memfasilitasi penjaminan dan asuransi. Selanjutnya juga memberikan fasilitas Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KITE) melalui pembebasan PPN dan PPN impor yang diberikan untuk UMKM tujuan ekspor.
“Saya berharap UMKM dapat tumbuh, dan dari kantor Kemenko Perekonomian nanti akan minta Top 20 dari UMK kita bina terus (bekerja sama) dengan Kementerian UMKM, agar bisa dinaikkan kelasnya," pungkas Airlangga.
BERITA TERKAIT: