Seperti dikutip dari
Investing pada Senin 13 Januari 2025, surplus neraca perdagangan China tercatat naik menjadi 104,84 miliar Dolar AS atau sekitar Rp1.700 triliun pada Desember 2024.
Angka tersebut melampaui ekspektasi pasar sebesar 100 miliar Dolar AS. Surplus neraca perdagangan ini juga meningkat tajam dari 92,44 miliar Dolar pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, ekspor melonjak 10,7 persen secara tahunan (yoy), lebih dari ekspektasi pasar sebesar 7,3 persen dan naik tajam dari 6,7 persen di bulan sebelumnya.
Adapun lonjakan ekspor ini diketahui terjadi karena pelaku bisnis meningkatkan pengirimannya ke Amerika Serikat (AS) sebelum pengenaan tarif impor tinggi.
Pasalnya, Presiden terpilih AS Donald Trump sebelumnya berjanji untuk menaikkan bea impor sejak hari pertama masa jabatannya.Trump akan resmi dilantik pada 20 Januari.
Di sisi lain, Impor China tumbuh 1 persen pada Desember 2024. Angka ini juga melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 1,5 persen.
Selain itu, pada periode awal tahun ini, permintaan domestik di negara Tirai Bambu ini diperkirakan akan membaik tahun ini, terutama karena Beijing mengeluarkan lebih banyak langkah stimulus untuk mendukung perekonomian. Presiden China Xi jinping diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran fiskal untuk mengantisipasi dampak kebijakan tarif Trump.
BERITA TERKAIT: