Dalam kesempatan tersebut, Febby menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan program RPK yang bertujuan memberdayakan masyarakat melalui penjualan produk pangan dengan harga terjangkau.
"Apresiasi ini kita berikan untuk di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur, tapi nanti akan kita kembangkan selanjutnya karena kita menyadari diperlukan kerjasama semua pihak," kata Febby.
Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan, dengan Perum Bulog sebagai lembaga yang dipercaya untuk memimpin pengelolaan pangan.
“Salah satu pangan yang dipegang Bulog adalah beras, tetapi akan ada pangan lainnya yang sedang disusun regulasinya oleh pemerintah,” kata Febby.
Febby juga menjelaskan bahwa RPK bukan hanya sekedar outlet pangan, tetapi juga merupakan sarana bagi masyarakat untuk belajar menjadi wirausahawan.
RPK adalah gerai atau outlet yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat yang dibina oleh Bulog. Produk-produk yang dijual melalui RPK ini meliputi bahan pangan pokok seperti beras, gula, minyak, terigu, dan lainnya.
“Bagi masyarakat yang sudah masuk dalam program RPK, ini sangat menjanjikan. Mereka tidak hanya mendapatkan produk pangan dengan harga yang terjangkau, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berjualan dan mendapatkan margin keuntungan,” tambah Febby.
Hingga saat ini, Bulog telah membina lebih dari 21 ribu agen RPK di seluruh Indonesia. Program ini terus berkembang seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk bergabung.
Program RPK ini pun terbuka untuk siapa saja, tanpa memandang apakah mereka memiliki toko atau tidak. Masyarakat hanya perlu memiliki KTP untuk bisa bergabung dalam program ini.
Selain itu, Bulog juga menyediakan aplikasi MyRPK yang memudahkan agen untuk memesan produk dan mengantarkannya langsung ke rumah mereka.
Sosialisasi program RPK terus dilakukan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Program ini tidak hanya dilaksanakan melalui agen perbankan dan komunitas-komunitas, tetapi juga melalui kerjasama dengan lembaga seperti pemda, yayasan, hingga TNI.
Sebagai bagian dari upaya untuk terus meningkatkan kualitas program, Bulog juga melakukan monitoring terhadap agen-agen RPK melalui berbagai saluran.
Menutup sambutannya, Direktur Bisnis Bulog berharap melalui program RPK, semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan manfaat, baik dari segi ketersediaan pangan yang terjangkau maupun sebagai sumber pendapatan melalui peluang bisnis yang ditawarkan.
“Harapan kami ke depan adalah agar RPK bisa berkembang lebih luas, bahkan cita-citanya 1 RT atau RW, 1 RPK. Kami ingin RPK ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan pasif, tetapi juga dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat,” tutup Febby.
BERITA TERKAIT: