Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ANTM meroket hingga 9,06 persen ke Rp1.625 per saham.
Dalam perdagangan ini, nilai transaksi emiten tersebut mencapai Rp249,9 miliar dengan volume perdagangan 157,8 juta saham.
Melonjaknya saham ANTM ini terjadi seiring dengan meningkatnya harga emas dunia jelang penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang diprediksi akan dipangkas pada pekan depan.
Menurut data pasar hingga pukul 16.12 WIB, emas spot (XAU/USD) naik 0,18 persen ke 2.665,04 Dolar AS per troy ons, atau ke level tertinggi sejak 22 November.
Kenaikan ini dipicu banyaknya investor yang melakukan pembelian aset aman (safe heaven) di tengah konflik Timur Tengah, khususnya Suriah yang bergejolak.
Selain itu, kenaikan emas juga datang dari proyeksi penurunan suku bunga global, dengan Komite Kebijakan (FOMC) Federal Reserve (The Fed) AS diperkirakan bakal memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan dua harinya pekan depan.
“Emas diperdagangkan lebih kuat di awal pekan dengan fokus pada geopolitik dan kebijakan bank sentral. Beberapa bank sentral, dipimpin oleh Federal Reserve (The Fed), diperkirakan memangkas suku bunga, sementara perkembangan di Suriah akan diawasi secara ketat,” kata Saxo Bank.
BERITA TERKAIT: