Pelaku pasar di Jakarta terlihat mencoba memaksimalkan momentum dengan menggelar aksi akumulasi agresif pada sejumlah besar saham unggulan hingga membuat IHSG melambung tajam. Laporan dari jalannya sesi perdagangan di Asia menyebutkan gerak positif yang seragam.
Bekal positif dari sesi perdagangan di Wall Street membuat investor di Asia mendapatkan bekal optimis. Laporan lebih jauh menyebutkan, Indeks Nasdaq dan S&P500 yang berhasil membukukan rekor tertingginya sepanjang sejarah di sesi perdagangan awal pekan, di tengah minimnya sentimen yang tersedia. Indeks Nasdaq melompat tajam 0,97 persen untuk menjejak posisi 19.403,95, sementara indeks S&P500 menginjak posisi 6.047,15 setelah menutup dengan naik moderat 0,24 persen.
Optimisme pelaku pasar kali ini dilatari oleh langkah antisipasi pada keputusan Bank Sentral AS, The Fed yang diharapkan melakukan penurunan suku bunga lanjutan pada pertemuan pimpinan nya pada 17-18 Desember mendatang. Selain itu, pelaku pasar juga mencoba mengantisipasi rilis data ketenaga kerjaan terkini AS, non-farm payroll atau NFP akhir pekan ini. Rilis data NFP diyakini akan menjadi bahan pertimbangan The Fed untuk melakukan penurunan suku bunga lanjutan.
Kinerja bursa Wall Street yang lumayan ini dijadikan momentum oleh pelaku pasar di Asia untuk bersikap optimis. Saham-saham teknologi di bursa Jepang dan Korea Selatan bahkan dilaporkan kukuh melonjak tajam di tengah terpaan sentimen suram dari kebijakan pengetatan ekspor produk teknologi Chip canggih ke China oleh pemerintahan AS. Akibatnya, indeks melonjak dalam rentang sangat tajam. Hingga sesi perdagangan ditutup, Indeks Nikkei (Jepang) melambung curam 1,91 persen di 39.248,86, sedang indeks KOSPI (Korea Selatan) meloncat 1,86 persen di 2.500,1 dan indeks ASX200 (Australia) melesat 0,56 persen di 8.495,2.
Bekal kepungan sentimen optimis di Asia tersebut mendorong pelaku pasar di Jakarta untuk turut menggelar aksi akumulasi. Terlebih, usai IHSG mengalami keruntuhan curam di sesi perdagangan kemarin. Rebound teknikal IHSG, akhirnya mendapatkan momentum.
IHSG akhirnya menutup sesi sore ini dengan melompat fantastis 2,11 persen dengan menjejak posisi 7.196,01. Gerak balik melonjak tajam ini sekaligus menghindarkan IHSG dari kemerosotan lebih suram yang berpotensi menembus ke bawah level psikologis nya di kisaran 7.000.
Pantauan lebih rinci menunjukkan, kinerja sejumlah besar saham unggulan yang cukup moncer hingga mampu mengangkat IHSG dengan tajam. Sejumlah saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan terlihat melonjak dalam rentang bervariasi namun cenderung tajam, seperti: BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, ADRO, ASII, TLKM, INDF, ITMG, PGAS, ICBP, JPFA dan ISAT. Sedangkan saham SMGR dan UNTR masih terjebak di zona merah.
BERITA TERKAIT: