Menurut laporan terbaru dari perusahaan asuransi terkemuka Lloyd’s of London yang dikutip Kamis, 10 Oktober 2024, gangguan terhadap pola perdagangan global akibat konflik geopolitik dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi yang signifikan.
Dalam laporan tersebut, Eropa dijadikan sebagai contoh wilayah yang sangat bergantung pada impor untuk komoditas vital seperti semikonduktor, yang berperan penting dalam industri otomotif dan elektronik.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa jika konflik meluas dan perdagangan global terganggu, Eropa dapat merugi hingga 3,4 triliun Dolar AS dalam lima tahun.
Sementara itu, lebih dari 80 persen perdagangan internasional, yang melibatkan sekitar 11 miliar ton barang melintasi lautan setiap saat, dapat terhambat, mengakibatkan perlambatan ekonomi dunia.
Negara-negara yang terlibat langsung dalam konflik atau yang sangat bergantung pada perdagangan internasional diprediksi akan merasakan dampak paling parah.
Direktur Urusan Korporasi Lloyd's, Rebekah Clement, menyatakan bahwa laporan ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada pemerintah, perusahaan asuransi, dan manajer risiko tentang ancaman global yang mendesak.
"Asuransi risiko politik dan asuransi risiko perang dapat membantu para pelaku bisnis melindungi diri dari potensi kerugian akibat gangguan perdagangan," jelas Clement dalam pernyataannya.
BERITA TERKAIT: