Kepala negara yang akan lengser itu menyerukan seluruh pemangku kepentingan untuk mengendalikan deflasi.
Penurunan harga ini, menurutnya, harus ditangani agar tidak merugikan produsen, termasuk petani, nelayan, pabrikan, dan UMKM.
Jokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga, baik bagi produsen maupun konsumen.
"Apa pun yang namanya deflasi maupun Inflasi, itu dua-duanya harus dikendalikan, sehingga harga stabil tidak merugikan produsen, tapi juga dari sisi konsumen, supaya harga juga tidak naik," kata Jokowi dalam Nusantara TNI Fun Run 2024 di IKN, Kalimantan Timur, Minggu (6/10).
Presiden juga menyoroti pentingnya analisis mendalam untuk menentukan apakah deflasi disebabkan oleh peningkatan pasokan dan distribusi yang baik, atau justru akibat melemahnya daya beli masyarakat.
"Pengendalian itu yang diperlukan, keseimbangan itu yang diperlukan," kata dia.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia dilanda deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan. Kondisi deflasi ini menjadi yang terdalam di tahun ini, dan bertahan selama 5 bulan berturut-turut.
Di sisi lain, Jokowi juga menambahkan bahwa inflasi tahunan Indonesia yang berada di angka 1,84 persen juga perlu dijaga agar tidak terlalu rendah, demi menjaga keseimbangan ekonomi.
"Sehingga produsen tidak dirugikan, itu menjaga keseimbangan itu yang tidak mudah dan kita akan berusaha terus," tuturnya.
BERITA TERKAIT: