Dikatakan Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Sonya Mamoriska, inovasi teknologi dan efisiensi model bisnis yang menciptakan pasar baru dan berkelanjutan, sangatlah dibutuhkan.
Dipaparkan Sonya, menghadapi berbagai tantangan untuk mewujudkan ketahanan pangan, seperti isu geopolitik dan perubahan iklim, dibutuhkan solusi yang melibatkan kecanggihan teknologi.
"Seperti kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang bisa digunakan untuk melihat pola tanam maupun panen," ujar Sonya dalam keterangannya, Kamis (3/10).
Sejauh ini, dikatakan Sonya, Perum Bulog konsisten untuk terus mendukung terobosan-terobosan untuk melakukan mitigasi terhadap risiko yang dihadapi oleh rantai pasok pangan.
Lanjutnya, kemajuan teknologi membuat Perum Bulog bisa melakukan perencanaan jangka panjang. Tentu dengan kolaborasi para pemegang data dari pemerintah seperti Bapanas, Departemen Pertanian, maupun BPS.
"Sehingga dapat tercipta pengaplikasian teknologi berbasis AI guna mewujudkan neraca pangan yang berimbang," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: