“Australia dan Indonesia memiliki hubungan pendidikan yang kuat dan berkelanjutan. Kolaborasi di bidang pendidikan mendukung hubungan bilateral kita dan memperkaya kedua negara,” kata Profesor Jennifer Westacott AO, Business Champion Australia untuk Indonesia, yang memimpin delegasi tersebut, dalam keterangannya yang dikutip Selasa (24/9).
Profesor Westacott mengatakan, seperti halnya Australia, Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang semakin terampil untuk beralih ke solusi energi bersih dan mencapai emisi nol pada tahun 2060.
"Adalah tanggung jawab kita untuk secara kolektif meningkatkan keterampilan masyarakat kita dan saya di sini untuk mendorong lembaga-lembaga pendidikan Australia untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga di Indonesia untuk mendukung agenda penting di era kita ini,” tambah Profesor Westacott.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, mengatakan, Australia dan Indonesia bekerja sama untuk mencapai nol emisi karbon.
"Pendidikan dan pelatihan akan menjadi bagian penting dari kerja sama ini, dan saya senang melihat minat yang begitu besar dalam misi pertukaran bisnis ini,” ujar Dubes.
Selama pertukaran bisnis ini, tiga Nota Kesepahaman antara universitas-universitas Australia dan lembaga-lembaga di Indonesia akan ditandatangani, yaitu Central Queensland University dan Bisa Ruang Nuswantara (BIRU), University of Queensland dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, serta Western Sydney University dan Junior Chamber International.
A-SEABX adalah program unggulan Pemerintah Australia untuk mengembangkan perdagangan dua arah antara Australia dan Asia Tenggara melalui misi bisnis sektoral dan inisiatif lainnya. Pertukaran bisnis ini menyediakan sebuah platform untuk meningkatkan kesadaran akan peluang bisnis dan investasi, keterlibatan langsung dengan perwakilan pemerintah dan industri, serta mencocokan bisnis yang ditargetkan.
BERITA TERKAIT: