Seluruh produk lokal yang dipamerkan, mulai dari kain batik asal Cirebon, kerajinan kain Tapis dari Lampung, hingga anyaman bambu dari Denpasar, ludes terjual selama pameran.
Salah satu produk yang paling diminati oleh warga Jepang adalah kerajinan bambu dari Denpasar. Produk ini menarik perhatian karena desain uniknya, terutama cara membuka kotaknya yang menyerupai puzzle.
Selain itu, kain batik khas Cirebon dan Pati juga mendapatkan pujian karena kualitasnya yang dianggap sangat baik.
"Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Antusiasme dan respons positif dari para pengunjung di Tokyo Gift Show ke-98 sungguh luar biasa," kata Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary, dalam keterangan resminya pada Sabtu (7/9).
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian BUMN yang terus mendukung perluasan pasar produk lokal ke kancah internasional.
Di sisi lain, nasabah PNM Mekaar, Ariri, pemilik Batik Ariri dari Cirebon, turut mengungkapkan rasa bangganya karena dapat berpartisipasi dalam gelaran pameran besar di Jepang tersebut.
"Saya bangga produk kain batik saya bisa lolos kurasi ke negara matahari terbit Jepang, bisa mengharumkan kota Cirebon,"ujarnya.
Sebagai informasi, PNM merupakan lembaga pembiayaan yang memberikan akses permodalan kepada perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia.
Program ini juga didukung oleh berbagai kegiatan pendampingan untuk memastikan bahwa modal yang diberikan dapat dikelola dengan baik. Selain modal finansial, PNM juga menawarkan modal sosial dan intelektual untuk mendukung pengembangan usaha nasabahnya.
BERITA TERKAIT: