Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat membagikan pemikiran mengenai green jobs atau pekerjaan hijau yang dapat dihasilkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) 2024 yang baru saja berakhir.
Sandiaga menyampaikan, ada tren dan preferensi wisatawan yang berbeda pascapandemi yang meningkatkan peluang menuju pariwisata berkelanjutan dan pekerjaan ramah lingkungan.
"Apa yang kita lihat khususnya didorong oleh Gen Z dan milenial setelah Covid-19, dimana wisatawan lebih tertarik dan merujuk pada keberlanjutan yang inklusif," ujar Sandiaga, dikutip Kamis (5/9).
Green jobs adalah sebutan dari berbagai jenis pekerjaan yang mendukung pelestarian lingkungan. Seperti yang dilakukan Kemenparekraf bersama dengan Jejak.in dalam menghitung jumlah emisi karbon yang dikeluarkan oleh wisatawan melalui carbon footprint calculator, yang dilanjutkan dengan penanaman hutan mangrove sebagai biaya dari pelestarian lingkungan.
Menurut Sandiaga, penanaman hutan mangrove yang terjadi melalui kerja sama tersebut di Desa Pemutaran maupun di Benoa adalah salah satu contoh tren Green jobs saat ini. Begitu juga dengan restorasi terumbu karang maupun kegiatan desa wisata yang selalu disertakan dengan kegiatan menjaga kelestarian lingkungan.
Saat ini semakin banyak wisatawan yang juga terlibat dalam program food loose dan food waste dengan tidak menyia-nyiakan makanan yang mereka pesan.
"Perubahan ini tidak hanya menghadirkan peluang, tetapi juga tantangan bagi Indonesia, yang memungkinkan negara ini memposisikan dirinya sebagai tujuan utama untuk pariwisata berkelanjutan. Dengan memanfaatkan warisan budayanya yang kaya, ekosistem yang beragam, dan keramahtamahan yang hangat, Indonesia dapat menciptakan green job," kata Sandiaga.
Bali disebutnya telah berusaha sangat keras selama lima tahun terakhir untuk bergerak menuju destinasi pariwisata berkelanjutan. Ketika wisatawan berada di Bali, tidak hanya menawarkan pengalaman mengenai sea, sun, and sand, tetapi serenity, spirituality, and sustainability.
Indonesia sendiri berhasil menghadirkan Forum Investasi Internasional di mana Indonesia menarik investasi hijau dalam pariwisata.
"Sektor pariwisata juga memiliki peta jalan untuk melakukan dekarbonisasi karena kami menargetkan nol bersih pada tahun 2050 dan kami memangkas emisi karbon sebesar 8 persen pada tahun 2035," ujar Sandiaga.
BERITA TERKAIT: