Direktur Utama Wika Beton, Kuntjara, mengungkapkan bahwa pencapaian ini didorong oleh proyek-proyek di berbagai sektor, terutama infrastruktur.
"Berbagai proyek yang menyumbang performa perseroan ini didominasi oleh proyek pada sektor infrastruktur sebesar 77,19 persen," kata Kuntjara pada Kamis (29/8).
Selain itu, sektor industri, kata Kuntjara menyumbang 9,44 persen omzet perusahaan, kelistrikan 6,45 persen, serta sektor properti, energi, dan tambang masing-masing menyumbang 6,37 persen, 0,54 persen, dan 0,01 persen.
Berdasarkan segmentasi kepemilikan, mayoritas omzet kontrak baru ini berasal dari pelanggan swasta dengan kontribusi sebesar 78,56 persen.
Sementara itu, perusahaan BUMN lain menyumbang 18,31 persen, perusahaan induk WIKA 2,46 persen, afiliasi WIKA 0,17 persen, dan pemerintah 0,50 persen.
Beberapa proyek besar yang menopang pencapaian tersebut antara lain adalah Trackwork MRT Jakarta CP205, Trackwork LRT Jakarta Fase 1B, Tol Japek II Selatan Paket 2A, NCICD DKI Jakarta Lokasi 1 Paket 1, Jalan Tol Serang Panimbang Seksi III, dan Proyek Bendungan Karangnongko.
Selain itu, ada juga proyek Pengendalian Banjir Kencing Drain Kudus Tahap 1, Pancang Data Center Bromo TDI Kabil Batam, Microsoft Data Center JKT09 Mainbuilding, FRC IK Karawang Pindo Deli 2 Tahap 3, dan Pengadaan Fasad Rusun ASN 3 IKN.
Kuntjara juga menegaskan bahwa Wika Beton optimis mampu mencapai kinerja positif hingga akhir 2024 dengan tetap memerhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
"WTON berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, dengan fokus pada visi kami untuk menjadi perusahaan global terpercaya yang berkelanjutan dalam memberikan solusi di industri beton," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: