Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indonesia-Africa Forum 2024 Diprediksi Hasilkan Kemitraan Senilai Rp58 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Selasa, 27 Agustus 2024, 16:10 WIB
Indonesia-Africa Forum 2024 Diprediksi Hasilkan Kemitraan Senilai Rp58 Triliun
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Mansury di acara media briefing di Jakarta pada Kamis, 8 Agustus 2024/Ist
rmol news logo Kerja sama antara Indonesia dan Afrika berpotensi menghasilkan kemitraan senilai Rp58 triliun dalam acara internasional Indonesia-Africa Forum (IAF) yang akan berlangsung di Bali pada 1-3 September 2024. 

Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury, mengungkapkan bahwa forum ini akan dihadiri oleh negara-negara Afrika dan mencakup perjanjian kerja sama di sektor swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami berharap forum ini tidak hanya membahas kerja sama antara Indonesia dan Afrika, tetapi juga menyusun rencana konkret, mengingat banyaknya potensi yang dapat dikembangkan," kata Pahala, Selasa (27/8).

Menurut Pahala, IAF 2024 nantinya akan memfokuskan pembahasan pada kerja sama di bidang energi, kesehatan, ketahanan pangan, serta pertambangan dan pengolahannya. 

"Beberapa negara besar, seperti China, mendapatkan pasokan energinya dari Afrika. Indonesia sendiri mengimpor 20-25 persen minyak mentah dari Afrika, terutama dari Nigeria. (Untuk itu), kerja sama di bidang energi akan menjadi fokus utama," jelas Pahala.

Selain itu di sektor ketahanan pangan, kerja sama ini, kata Pahala diharapkan dapat mengembangkan ketahanan pangan global, mengingat beberapa negara di Afrika Utara memiliki cadangan fosfat besar yang diperlukan sebagai bahan baku pupuk NPK. 

Sementara di sektor kesehatan, Indonesia telah mengekspor sekitar 1 miliar dosis vaksin, sehingga pemerintah RI berharap untuk mendiversifikasi produk ekspor khususnya di bidang kesehatan.

Di sektor pertambangan, Indonesia berambisi menjadi pusat produksi bahan baku untuk kendaraan listrik dan baterai, dengan bahan mineral seperti kobalt, litium, dan grafit yang banyak ditemukan di Afrika.

"Kita harap bisa jadi hub sentra produksi bahan bahan mengenai kendaraan listrik ataupun baterai, sebagian bahan mineral untuk baterai itu keberadaannya cukup besar di Afrika seperti cobalt lithium graphite,” kata Pahala. 

Sebagai informasi, IAF 2024 akan digelar bersamaan dengan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP). Acara ini akan dihadiri oleh 855 peserta dari berbagai negara, sementara HLF MSP akan menarik lebih dari 1.500 delegasi.

"Kami berharap forum ini tidak hanya membahas kerja sama antara Indonesia dan Afrika, tetapi juga menyusun rencana konkret, mengingat banyaknya potensi yang dapat dikembangkan," pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA