Angka itu meningkat 14 persen secara tahunan (yoy).
Manajemen mengatakan, pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh efisiensi biaya operasional yang menghasilkan perbaikan cost to income ratio (CIR) menjadi 39,5 persen dari 59,5 persen di tahun sebelumnya.
"Kami berhasil membukukan pendapatan yang kuat dan pencapaian yang solid pada triwulan kedua tahun ini, sebagai bukti ketahanan dan dedikasi tim kami di tengah tantangan perekonomian domestik dan global," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi di Jakarta, dikutip Jumat (16/8).
Peningkatan laba bersih memberikan kontribusi pada peningkatan return on asset (ROA) menjadi 3,7 persen dari sebelumnya 2,9 persen di tahun 2023 serta peningkatan return on equity (ROE) menjadi 13,8 persen dari 13,6 persen.
Citi Indonesia memiliki modal yang kuat. Hal ini ditunjukkan dalam rasio kewajiban penyediaan modal (KPMM) yang sebesar 36,2 persen atau meningkat dari 28,7 persen di tahun sebelumnya.
Pada lini bisnis corporate and investment banking, Citi terus menyediakan layanan dan solusi kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik.
BERITA TERKAIT: