Dalam periode ini, kredit bank tersebut juga tumbuh 3,95 persen dari Rp19,23 triliun menjadi Rp19,99 triliun, yang diiringi oleh rasio kredit bermasalah (NPL) di kisaran 1,21 persen.
Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) Bank Papua mengalami koreksi 7,88 persen dari Rp28,67 triliun menjadi Rp26,41 triliun pada semester I tahun ini.
DPK yang terkoreksi ini diprediksi karena perseroan tengah mengurangi porsi dana mahal. Dalam hal ini, pos deposito mengalami koreksi terdalam sebesar Rp5,44 triliun menjadi Rp2,35 triliun, atau merosot 56,80 persen secara tahunan.
Namun penurunan dana mahal itu berdampak pada beban bunga yang berhasil ditekan dari Rp773,67 miliar, menjadi Rp574,08 miliar, atau turun 25,79 persen secara tahunan.
Sementara pendapatan bunga bersih bank ini meningkat menjadi Rp926,84 miliar, atau naik 9,07 persen.
Sedangkan dana murah (CASA), baik giro maupun tabungan tercatat tumbuh positif. Sehingga rasio dana murahnya mencapai 91,08 persen terhadap total DPK.
Adapun dari sisi total aset Bank Papua per Juni 2024 tercatat sebesar Rp32,54 triliun, atau meningkat 9,15 persen secara tahunan.
BERITA TERKAIT: