Kinerja penghimpunan dana simpanan itu naik menjadi Rp1.389,66 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan dana murah Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh 7,66 persen yoy menjadi Rp877,90 triliun.
“CASA masih mendominasi struktur DPK BRI, di mana porsinya mencapai 63,17 persen dari total DPK BRI,” kata Sunarso dalam keterangan pada Jumat (2/8).
Pertumbuhan DPK BRI ini diklaim lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK industri perbankan nasional.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan DPK industri perbankan nasional melesat 8,45 persen yoy menjadi Rp8.722 triliun pada akhir Juni 2024 ini.
"Yang mendukung tentang pencapaian dana murah tersebut terutama salah satunya kita memiliki implementasi konsep hybrid bank, digital, dan konvensional melalui Agen BRILink dan super app BRImo," tambah Sunarso.
Dengan pertumbuhan ini, BRI berhasil mencetak laba Rp29,90 triliun hingga akhir Triwulan II 2024. Menurut Sunarso kinerja positif tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang tumbuh double digit serta penyaluran kredit yang meningkat.
BERITA TERKAIT: