Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan kredit perbankan tercatat naik 12,36 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Kinerja intermediasi terjaga baik dengan kredit tumbuh 12,36 persen yoy atau sebesar Rp7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09 persen yoy," ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada Jumat (2/8).
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) kata Mahendra juga melesat 8,45 persen yoy menjadi Rp8.722 triliun. Dalam hal ini giro menjadi kontributor terbesar dengan pertumbuhan 13,48 persen yoy.
Kemudian likuiditas perbankan pada Juni 2024 dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing tercatat sebesar 112,33 persen dan 25,37 persen, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Selain itu, risiko kredit perbankan disebut tetap terjaga dengan berada di bawah batas aman.
"Risiko kredit perbankan juga terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) nett dan NPL gross yang tetap rendah di bawah ambang batas, masing-masing berada di 0,78 persen dan 2,26 persen," kata Mahendra.
BERITA TERKAIT: