Dalam pertemuan, keduanya membahas kerja sama di bawah Asia Zero Emission Community (AZEC). Kedua negara juga telah membentuk gugus tugas gabungan (
Task Force) untuk implementasi AZEC pada September 2023.
Menko Airlangga berharap Jepang terus mendukung kerja sama pembangkit listrik, baik tenaga air, tenaga panas bumi, dan tenaga surya, serta jaringan transmisi listrik.
Menko Airlangga dan Sekjen LDP juga sepakat mendorong hasil nyata dari kerja sama AZEC, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri Kedua AZEC pada 20-21 Agustus 2024 nanti.
“Melalui kerja sama AZEC, hendaknya dapat direalisasikan proyek-proyek prioritas transisi energi kerja sama Indonesia-Jepang, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka, Smart Gridline dan Small Modular Reactor (SMR),” kata Airlangga.
Selain itu, keduanya juga membahas potensi kerja sama di sektor ekonomi digital.
Menko Airlangga mencontohkan kemajuan kerja sama ekonomi digital di ASEAN melalui Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Selain itu, saat ini beberapa negara ASEAN dapat memanfaatkan skema Local Currency Settlement (LCS) untuk transaksi digital lintas batas.
Dengan skema tersebut, UKM negara ASEAN dapat bertransaksi digital menggunakan mata uang lokalnya. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan transaksi lintas batas menggunakan dolar Amerika.
BERITA TERKAIT: