Menurut Airlangga, pada akhir tahun ini, pendapatan per kapita Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 5.000 Dolar Amerika Serikat (AS), sementara pendapatan per kapita Jakarta sudah mencapai 21.000 dolar AS.
“Jakarta ini sudah lolos middle income trap dengan pendapatan per kapitanya 21 ribu Dolar AS,. Kalau (dirinci) Jakarta Pusat sudah sekitar 50 ribu Dolar AS perkapitanya. Ini setara dengan negara-negara lain, termasuk Singapura," kata Airlangga dalam Hari Jadi Kemenko Perekonomian ke-58 pada Kamis (25/7).
Selain Jakarta, Airlangga juga menyebut Kalimantan Timur berhasil keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.
“Kemudian Kalimantan Timur juga sudah lolos dari middle income trap. Dan itu adalah tempat IKN, dengan pendapatan perkapitanya 17 ribu Dolar AS,” tambah Airlangga.
Untuk itu, Airlangga optimistis bahwa provinsi lain di Indonesia juga dapat mengikuti jejak Jakarta dan Kalimantan Timur dalam melepaskan diri dari jebakan pendapatan kelas menengah.
“Kita akan petakan setiap provinsi agar setiap daerah bisa seperti Jakarta dan Kalimantan Timur,” tuturnya.
Menurut Airlangga, kunci pertumbuhan ekonomi terletak pada penggerak ekonomi di tiap kabupaten atau kota yang baik dan unggul secara nasional.
“Kita akan lihat economy drivernya, tingkat kesejahteraan sosial, tingkat pendidikan, dan tingkat kemiskinan di setiap daerah. Kita sudah punya semua datanya, kita bisa lihat apa yang harus kita lakukan ke depannya agar semua daerah bisa seperti Jakarta dan Kalimantan Timur,” tuturnya.
BERITA TERKAIT: