Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam laporannya bahwa meningkatnya permintaan tersebut didorong oleh pertumbuhan ekonomi. Ini menjadi kenaikan yang tercepat dalam beberapa tahun terakhir.
"Pertumbuhan sebesar 4 persen yang diperkirakan terjadi pada 2024 adalah yang tertinggi sejak 2007, dengan pengecualian peningkatan tajam pada 2010 setelah krisis keuangan global dan pada 2021 setelah jatuhnya permintaan yang disebabkan oleh covid," kata laporan tersebut, dikutip dari
The Business Times, Selasa (23/7).
IEA juga menyoroti bahwa gelombang panas yang hebat dan meningkatnya adopsi teknologi bertenaga listrik, seperti kendaraan listrik dan pompa panas, mendorong peningkatan permintaan listrik global.
Banyak wilayah mengalami gelombang panas yang parah pada paruh pertama 2024, yang meningkatkan kebutuhan listrik dan membebani jaringan listrik.
India, Meksiko, Pakistan, AS, Vietnam, dan beberapa negara lain mengalami gelombang panas yang parah yang menyebabkan melonjaknya beban puncak karena meningkatnya kebutuhan pendinginan.
Permintaan listrik di China diperkirakan meningkat sebesar 6,5 persen pada tahun 2024, serupa dengan tingkat rata-ratanya antara tahun 2016 dan 2019.
India juga menyaksikan kenaikan konsumsi listrik sebesar 8 persen pada tahun 2024, menyamai pertumbuhan pesatnya pada tahun 2023.
BERITA TERKAIT: