"Kami telah melayani kebutuhan energi untuk Timor Leste sejak Terminal BBM Dili dibangun tahun 1984. Termasuk pada saat masa transisi," kata Komut Pertamina Patra Niaga, Ego Syahrial, Senin (22/7).
Saat ini, komposisi kepemilikan saham PITSA terdiri dari 50 persen PT Pertamina Patra Niaga, 45 persen PT Pertamina Retail, dan 5 persen mitra lokal Timor Leste 4-Concorcio Timor Progresso (4-CTP).
PITSA melakukan kegiatan operasional penyaluran bahan bakar jenis Pertamax (RON 92), pertadiesel, avtur, produk pelumas dan produk petrokimia.
Adapun penyaluran BBM Pertamina di Timor Leste rata-rata mencapai 5.854 KL per bulan. Sedangkan LPG mencapai 28 MT per bulan, Avtur 140 KL per bulan, dan pelumas 11 KL per bulan.
“Setelah melakukan evaluasi, dewan komisaris mengapresiasi pencapaian kinerja Semester I Tahun 2024. PITSA diharapkan dapat menjadi prototipe anak perusahaan Pertamina Patra Niaga dan dapat terus meningkatkan penjualan dan mengembangkan pasar di Timor Leste,” tambahnya.
Sementara itu, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengaku terus melakukan ekspansi produk bahan bakar dan pelumas berkualitas, hingga operasional SPBU dan depot di mancanegara.
“Sebagai subholding Pertamina, kami berupaya berekspansi dan
go global. Hal ini dilakukan dengan membuka peluang penetrasi produk berkualitas ke pasar mancanegara yang lebih luas,” demikian kata Heppy.
BERITA TERKAIT: