Menurut keterangan dari perusahaan tersebut, nama Pantura itu sengaja diambil dari Jalur Pantai Utara yang menghubungkan ujung timur dan barat Pulau Jawa.
Perusahaan kuliner besar ini mengungkapkan bahwa bisnis baru ini terinspirasi dari warung pinggir jalan di sepanjang Jalur Pantura yang biasa menjadi tempat singgah saat pulang kampung selama perayaan Lebaran.
"Tujuan Sarirasa Group mendirikan Pantura ini untuk menghidupkan kembali nostalgia makan bersama keluarga di warung-warung pinggir jalan saat perjalanan pulang kampung," kata perusahaan itu dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (16/7).
Adapun restoran ini mengusung konsep kafetaria yang unik, di mana pelanggan dapat memilih hidangan kuliner khas Jalur Pantura di Pulau Jawa dengan menu andalan Soto Harum.
Head of Marketing Sarirasa Group, Lavinia Siswadi menjelaskan merek restoran baru ini merupakan salah satu upaya Sarirasa dalam menjaga kekayaan kuliner Indonesia dan mengembangkannya agar dikenal hingga kancah global.
"Pantura sekali lagi merupakan langkah revolusioner yang dilakukan oleh Sarirasa Group untuk menghormati, melestarikan, dan mempromosikan kuliner dan tradisi Indonesia," ujar Lavinia.
Sebagai informasi, Sarirasa Group sudah memiliki sejumlah merek restoran ternama di dalam negeri, yakni Sate Khas Senayan, Sate & Seafood Senayan (Senayan Group), TeSaTe, TeKoTe, Gopek, hingga Gopek House.
BERITA TERKAIT: