Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jauh dari Ekspektasi, Ekonomi China Hanya Tumbuh 4,7 Persen di Kuartal II 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Selasa, 16 Juli 2024, 09:39 WIB
Jauh dari Ekspektasi, Ekonomi China Hanya Tumbuh 4,7 Persen di Kuartal II 2024
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pertumbuhan ekonomi China tercatat meningkat sebesar 4,7 persen pada kuartal II-2024 secara tahunan (yoy). Angka tersebut jauh dari ekspektasi pertumbuhan para ekonom di kisaran 5,1 persen.

Seperti dikutip dari CNBC pada Selasa (16/7), Biro Statistik Nasional China mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini juga lebih rendah dibandingkan kuartal I-2024 sebesar 5,3 persen yoy.

Rilis data ekonomi negara Tirai Bambu yang lesu ini terjadi akibat beberapa segmen di China mengalami perlambatan pertumbuhan di kuartal ini. Seperti penjualan ritel yang hanya tumbuh 2 persen. Angka tersebut meleset dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan di angka 3,3 persen. 

Pertumbuhan investasi di bidang infrastruktur dan manufaktur juga dilaporkan melambat pada bulan Juni dibandingkan bulan Mei, dengan investasi real estate menurun 10,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, serta beberapa segmen lainnya yang tumbuh tipis dari perkiraan. 

Akibat kondisi tersebut, ekonomi China secara keseluruhan di tahun 2024 ini diperkirakan hanya akan tumbuh di bawah 5 persen.

Ekonom Utama Oxford Economics Louise Loo memprediksi pertumbuhan PDB China pada tahun 2024 sebesar 4,8 persen. Namun angka tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan sebesar 4,4 persen pada bulan Desember 2023 untuk tahun depan.

Meski demikian, terdapat beberapa segmen yang tercatat menyumbang pertumbuhan ekonomi China. Seperti produksi industri di bulan Juni secara tahunan (yoy) tumbuh sebesar 5,3 persen, angka ini naik dibandingkan dengan perkiraan Reuters yang hanya di kisaran 5 persen.

Sementara itu dari sisi manufaktur berteknologi tinggi juga mengalami peningkatan nilai tambah sebesar 8,8 persen di bulan Juni. Selanjutnya investasi aset tetap perkotaan untuk enam bulan pertama tahun ini meningkat sebesar 3,9 persen, atau memenuhi ekspektasi.

Adapun pada paruh pertama tahun ini, rata-rata pendapatan per kapita penduduk kota tercatat 27.561 Yuan atau Rp61 juta, sebuah pertumbuhan nominal sebesar 4,6 persen dari tahun lalu.

Sementara ekspor Tiongkok naik lebih dari perkiraan sebesar 8,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan data bea cukai yang dirilis pada hari Jumat. Sedangkan data impor turun 2,3 persen yoy di bulan Juni.

Pemerintah China sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi akan berkisar di angka 5,0 persen pada tahun 2024. Target ini diyakini sangat ambisius dan memerlukan lebih banyak stimulus.

Para analis memperkirakan para pembuat kebijakan akan mengambil lebih banyak langkah untuk mendukung perekonomian Tiongkok di tengah penurunan properti, meningkatnya utang pemerintah daerah, dan lemahnya belanja sektor swasta. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA