Manajemen TINS dalam keteranganya yang dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (11/7), menyampaikan bahwa kegiatan eksplorasi ini berfokus pada komoditas timah dengan biaya sebesar Rp38,70 miliar dengan rincian untuk kegiatan operasional sebesar Rp38,70 miliar dan biaya investasi Rp0.
Untuk kegiatan eksplorasi di laut pada periode itu adalah kegiatan pemboran rinci di Perairan Bangka dan Perairan Kundur dengan menggunakan 3 unit kapal bor dan 1 unit ponton dan 4 unit kapal bor dengan tol meter bor sebanyak 7.767,80 meter.
Untuk kegiatan eksplorasi di darat pada triwulan II - 2024 meliputi pemetaan survey geomagnet dan pemboran timah (primer dan alluvial) dan pemboran pandu di Perairan Bangka dan Belitung dengan total meter bor sebanyak 636,25 meter.
Sementara untuk rencana kegiatan eksplorasi pada triwulan III - 2024 adalah melanjutkan kegiatan dan melakukan evaluasi kegiatan bulan sebelumnya.
Kegiatan pemboran di laut direncanakan menggunakan 5 kapal bor yang dialokasikan di Perairan Bangka dan Kundur sedangkan kegiatan darat untuk pengeboran timah (primer dan alluvial) dan bor pandu di Pulau Bangka dan Belitung.
Kegiatan eksplorasi berikut adalah Survey geofisika ground magnetic di daerah penyamun serta survey topografi batimetri di laut Dante dan laut permis serta melanjutkan survey topografi di Bangka dan Belitung.
BERITA TERKAIT: