Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Turki Raup Investasi China Rp16 T, IHSG Kembali Moncer

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-5'>ADE MULYANA</a>
OLEH: ADE MULYANA
  • Selasa, 09 Juli 2024, 16:39 WIB
Turki Raup Investasi China Rp16 T,  IHSG Kembali Moncer
Ilustrasi/Net
rmol news logo Hari kedua sesi perdagangan pekan ini, Selasa 9 Juli 2024, akhirnya menjadi pesta cuan bagi investor di Bursa Saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit dengan konsisten menapak zona hijau di hampir sepanjang sesi perdagangan untuk menutup dengan lonjakan moderat.

IHSG menutup sesi dengan naik 0,26 persen di 7.269,8 dengan diiringi serangkaian sentimen domestik dan internasional. IHSG terlihat sempat melonjak tajam hingga mendekati level psikologis di kisaran 7.300 seiring dengan lonjakan yang terjadi di Bursa Saham utama Asia namun secara perlahan mengikis kenaikan hingga ditutup dengan kenaikan moderat.

Investor di Asia disebutkan mencoba mengantisipasi kemungkinan nada positif pernyataan Jerome Powell dan data inflasi AS yang akan dirilis Kamis malam lusa waktu Indonesia Barat. Gerak Indeks akhirnya terangkat tinggi hingga sesi perdagangan berakhir.

Indeks Nikkei (Jepang) menanjak tajam 1,96 persen untuk menutup di 41.580,17 yang sekaligus menjadi rekor tertingginya. Lonjakan signifikan juga terjadi pada Indeks ASX 200 (Australia) dengan menguat 0,86 persen di 7.829,7. Sedangkan Indeks KOSPI (Korea Selatan) menguat moderat 0,34 persen setelah berakhir di 2.867,38.

Sejumlah sentimen domestik mewarnai gerak Indeks di Asia kali ini, diantaranya aksi mogok kerja karyawan Hyundai secara besar besaran dan rilis data Business confidence di Australia.

Kabar lain datang dari Turki, di mana negeri itu segera meraup Investasi besar senilai $ 1 miliar atau setara lebih dari Rp 16 triliun dari raksasa pabrikan mobil listrik China,  BYD. Lebih jauh disebutkan, investasi BYD tersebut akan membangun pabrik mobil listrik dengan kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun dengan menyerap hingga 5.000 tenaga kerja secara langsung.
Langkah BYD kemungkinan untuk mengantisipasi pengenaan tariff atas produk otomotif China oleh otoritas Eropa, di mana dalam beberapa waktu terakhir pengenaan tariff telah membuat relasi China-Eropa terganggu.

Sementara bagi IHSG, sentimen domestik muncul dari rilis data penjualan ritel yang disebutkan tumbuh 2,1 persen untuk bulan Mei lalu. Pelaku pasar di Jakarta,  awalnya terlihat tak terlalu merespon positif rilis data tersebut. Hal Ini terlihat dari pola gerak IHSG yang hanya beranjak moderat usai rilis data tersebut.

Namun, sejumlah sentimen internasional yang terus konsisten positif, akhirnya pelaku pasar terseret dalam optimisme hingga mengangkat IHSG secara signifikan. Pantauan menunjukkan, kontribusi dari sektor keuangan yang dominan pada lonjakan IHSG kali Ini, dengan Indeks sektor keuangan melompat tajam 1,44 present di posisi 1.391,87.

Lebih rinci, peranan Saham  Trio Bank BUMN terlihat sangat menonjol. BBRI menutup sesi dengan melompat tajam 2,52 persen di Rp. 4.870 per lembarnya. Sementara BMRI menanjak tak tertahankan 2,4 persen di Rp.6.375, dan BBNI yang naik curam 4,06 persen di Rp.4.860.

Sementara laporan dari pasar uang menunjukkan, gerak nilai tukar Rupiah yang justru  sempat melemah usai rilis data penjualan ritel. Rupiah terpantau sempat hinggap di kisaran Rp.16.300-an, namun kemudian mampu berbalik menguat. Hingga sesi perdagangan sore ini, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp.16.245 per Dolar AS atau menguat tipis 0,02 persen.

Secara keseluruhan, investor masih tetap menantikan pernyataan pimpinan The Fed, Jerome Powell malam nanti serta rilis data inflasi AS pada Kamis lusa untuk mengambil posisi dalam perdagangan.rmol news logo article
EDITOR: ADE MULYANA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA