Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, dengan menyebut bahwa langkah ekspansi bisnis tersebut telah disetujui oleh otoritas pengawas industri keuangan di Australia, Australian Prudential Regulation Authority (APRA) pada 27 Mei 2024 lalu.
"Kami telah disetujui untuk pembukaan kantor cabang di Sydney dalam waktu dekat, kami akan melakukan peresmian dan ini sudah disetujui oleh APRA pada tanggal 27 Mei yang lalu," kata Royke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/7).
Dirut BNI itu menjelaskan bahwa kantor cabangnya di Sydney akan fokus dalam menjalankan bisnis perusahaan pelat merah Indonesia di segmen kredit bilateral, sindikasi, serta membantu lebih banyak perusahaan Indonesia agar bisa berekspansi ke Australia.
Selain itu, BNI juga akan membantu Diaspora Indonesia untuk dapat mengakses kredit atau pembiayaan.
"Dan kita juga berusaha melakukan sosialisasi Diaspora Saving melalui BNI Mobile Banking," sambungnya.
Dikatakan Royke, pembukaan kantor cabang BNI di Australia yang terletak di Sales Force Tower, tempat landmark Kota Sydney ini menjadi bank pertama Indonesia yang disetujui oleh APRA.
Dalam kesempatan tersebut, Royke turut melaporkan capaian besar BNI yang berhasil membukukan aset sebesar Rp1.067 triliun pada kuartal I-2024. Nilai tersebut tumbuh 5,4 persen secara tahunan (yoy).
Perolehan aset perseroan ini berasal dari penyaluran kredit yang mencapai Rp695 triliun, atau tumbuh 9,6 persen (yoy).
BNI juga membukukan laba bersih Rp5,3 triliun pada kuartal I-2024. Angka tersebut melesat 2,03 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BERITA TERKAIT: