Seperti dikutip
Reuters, Rabu (3/7), laba tersebut melonjak 39 persen dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Laba bersih yang meningkat ini terjadi setelah pendapatan perusahaan juga tumbuh sebesar 6 persen menjadi 22,26 miliar dolar AS (Rp365 triliun) pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret.
CEO Qatar Airways Badr Mohammed Al-Meer mengatakan bahwa perusahaannya terus berupaya meningkatkan layanannya dalam melayani para penumpang dari berbagai negara.
“Fokus kami yang berkelanjutan pada profitabilitas, efisiensi, dan pengalaman pelanggan telah didukung oleh program strategis pertumbuhan jaringan dan perluasan armada, sehingga menghasilkan pendapatan dan margin keuntungan tertinggi dalam sejarah maskapai ini," kata Al-Meer dalam pernyataannya.
Sebagai informasi maskapai nasional Qatar itu mengangkut lebih dari 40 juta penumpang dan mencatat faktor muatan sebesar 83 persen.
Saat ini maskapai tersebut juga sedang melakukan pembicaraan dengan produsen pesawat Airbus dan Boeing mengenai pesanan pesawat berbadan lebar.
Menurut sebuah laporan pekan lalu, maskapai ini juga sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham hingga 20 persen maskapai Virgin Australia milik Bain Capital.
BERITA TERKAIT: