Berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan yang digelar akhir 28 Juni 2024, perusahaan memilih untuk mengalihkan seluruh laba perseroan untuk modal kerja.
"Menyetujui penetapan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2023 seluruhnya dimasukkan dalam akun saldo laba dan akan digunakan untuk menambah modal kerja, sehingga perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham," kata manajemen dalam ringkasan risalah RUPS Perseroan di keterbukaan informasi BEI, Selasa (2/7).
Dalam laporan keuangan per akhir tahun 2023, GGRM membukukan laba yang dapat dibagikan kepada pemilik saham sebesar Rp5,32 triliun. Angka tersebut melonjak dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp2,78 triliun.
Namun, dari sisi pendapatan perusahaan rokok ini tercatat mengalami penurunan menjadi hanya Rp118,95 triliun, jauh lebih rendah dibanding tahun 2022 sebesar Rp124,68 triliun.
Selain itu, biaya pokok pendapatan turun dari Rp113,59 triliun menjadi Rp104,36 triliun.
Sementara, pendapatan lainnya tercatat naik dari Rp151,74 miliar di 2022 menjadi Rp177,09 miliar pada 2023. Perseroan juga mencetak laba kurs bersih sebesar Rp5,69 miliar pada tahun lalu dari sebelumnya yang rugi Rp9,17 miliar.
BERITA TERKAIT: