Seperti dikutip
Reuters, minyak mentah berjangka Brent tercatat naik 11 sen atau 0,1 persen menjadi 82,04 dolar AS (Rp1,33 juta) per barel.
Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga ikut naik 18 persen atau 0,2 persen ke harga 78,10 dolar AS (Rp1,27 juta) per barel.
Menurut analis ANZ, kenaikan harga minyak dunia ini terjadi setelah Badan Informasi Energi (EIA) Amerika Serikat (AS) menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada tahun 2024 menjadi 1,10 juta barel per hari dari perkiraan sebelumnya sebesar 900 ribu barel per hari.
“Perkiraan mereka menunjukkan bahwa hal itu akan mudah diterima oleh pasar,” kata Anz dalam pernyataannya.
Menurutnya, permintaan minyak kemungkinan besar akan meningkat yang didorong oleh permintaan China dan negara-negara berkembang lainnya.
Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) diketahui masih tetap mempertahankan perkiraan tahun 2024 mengenai pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat, dengan mempertimbangkan ekspektasi untuk perjalanan dan pariwisata di babak kedua tahun ini.
Sebagai informasi, pada perdagangan minggu lalu minyak dunia telah turun lebih dari 2 persen setelah OPEC dan sekutunya mengatakan akan menghentikan pengurangan produksi secara bertahap mulai bulan Oktober.
BERITA TERKAIT: