Namun demikian, gangguan terus terjadi terhadap rantai pasok yang berdampak terhadap kinerja logistik. Gangguan terjadi karena ketidakpastian (uncertainty) dalam rantai pasok yang berasal dari sisi pasokan, permintaan, operasional, maupun lingkungan, termasuk berbagai konflik geopolitik yang terjadi saat ini.
Penerapan Artificial Intelligence (AI) secara umum akan dapat meningkatkan respon atas gangguan pasar, meningkatkan akurasi peramalan permintaan, meningkatkan kinerja rantai pasok, dan mengurangi biaya operasional, termasuk melalui otomatisasi proses dalam transportasi dan pergudangan.
Penerapan AI secara khusus dalam transportasi berpotensi, misalnya, dalam meningkatkan optimalisasi rute dan ketepatan waktu pengiriman. Dalam pergudangan, penerapan AI berpotensi antara lain meningkatkan efisiensi pergudangan dan meningkatkan akurasi persediaan.
Beberapa hal itu disampaikan Founder & CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi pada Seminar
“Technology in Supply Chain: Discovering Golden Opportunities in Global Economic Uncertainty” yang diselenggarakan oleh SCI dan PT Mostrans Global Digilog di Jakarta.
Pada Seminar itu, Direktur Google Cloud Indonesia Fanly Tanto mengatakan rantai pasok berkembang menjadi lebih kompleks, otomatis, dan berbasis data. Oleh karena itu organisasi logistik ditantang untuk meningkatkan ketahanan dan efisiensi sekaligus mentransformasikan operasi digital.
Fanly menyebutkan beberapa kunci yang penting dan efektif dalam melakukan perubahan adalah rantai pasok berbasis data untuk meningkatkan visibilitas, fleksibilitas, dan inovasi.
"Beberapa aspek terkait adalah demand shaping, target
an “untapped market”, perfect fulfillment, dan
inventory positioning," ujar Fanly dalam keterangannya, Senin (20/5).
Google yang memelopori kemajuan AI selama satu dekade tengah mengembangkan Teknologi AI Generatif yang mengubah cara berinteraksi dengan teknologi.
Selain digunakan untuk membantu pengembangan bisnis di Indonesia, teknologi yang dikembangkan Google juga memperkuat perusahaan-perusahaan logistik secara global.
Seminar juga menghadirkan para pembicara dari Kemenko Perekonomian, Kominfo, Ditjen Bea & Cukai, PT Samudera Indonesia, Tbk., dan PT Pelindo Solusi Logistik. Para pembicara lain dari PT Kalbe Farma, Tbk., PT Mustika Ratu, Tbk., PT Mostrans Global Digilog, Schneider Electric, PT Ragam Adi Catur Esajaya, Binus University, dan PT Intitrans Perkasa Abadi.
BERITA TERKAIT: